Select Menu

BEASISWA

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

Foto saat Konferensi PERS
PB PMII, PP GMNI, PP PMKRI, PP GMKI, PP KMHDI, PP HIKMAHBUDHI
Saat ini Indonesia sedang berada di tengah fase darurat kebangsaan, dimana ada beberapa oknum dan kelompok yang terus berupaya memecah belah keutuhan dan kedamaian Indonesia. Kondisi ini menjadi keprihatinan nasional bagi seluruh anak bangsa yang harus disikapi segera sehingga kita dapat mencegah terjadinya disintegrasi bangsa dan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Melihat situasi tersebut, maka kami Mahasiswa Indonesia yang tergabung di dalam organisasi PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, HIKMAHBUDHI, dan KMHDI menyampaikan LIMA RESOLUSI 2017 MAHASISWA INDONESIA:

1. Mendesak kepada pemerintah untuk membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) yang bertentangan dengan Pancasila.

2. Mendukung pihak Kepolisian untuk menuntaskan proses hukum dugaan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh saudara M. Rizieq Shihab.

3. Meminta kepada pemerintah melalui aparat hukum untuk menindak tegas para pelaku tindakan intoleran yang menganggu kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara seperti kasus bom di Samarinda dan pembubaran ibadah di Sabuga, Bandung.

4. Menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk bersatu menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

5. Meminta kepada pemerintah untuk menjaga marwah Negara dan mempercepat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian resolusi ini kami sampaikan. Terimakasih atas kerjasama dan perhatian rekan-rekan jurnalis.

Salam Hormat,
Aminuddin Ma'ruf (Ketum PB PMII)
Chrisman Damanik (Ketua PP GMNI)
Angelius Wake Kako (Ketua PP PMKRI)
Sahat Martin Philip Sinurat (Ketum PP GMKI)
Putu Wiratnaya (Ketua PP KMHDI)
Sugiartana (Ketua PP HIKMAHBUDHI)

Narahubung:
Aminuddin Ma'ruf 081281116787
Chrisman Damanik 081362039119
Sahat Martin Philip Sinurat 085221272791
Angelius Wake Kako 081353759608
Putu Wiratnaya 085299616616
Sugiartana 082341451151
Doa sebelum pembubaran KKR Natal oleh Bpk. Stephen Tong
Pembela Ahli Sunnah (PAS) dipimpin Ketua umumnya membubarkan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal Bandung 2016 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Taman Sari, Selasa (6/12) sore. Sejumlah orang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Ro'in merangsek masuk kedalam ruang utama dan membubarkan jemaat yang sedang menyanyikan kidung di atas panggung.


Hari ni setelah membuka akun Facebook saya kembali merenung melihat beberapa komentar yang ada di beberapa postingan saya. Saya sangat kagum buat kaum Nasrani khususnya, banyak kejadian yang terjadi di akhir pekan ini. Seperti pengeboman di Medan sampai ke Samarinda yang mengorbankan anak kecil begitu juga dengan pembubaran KKR Natal.



Melihat respon yang selalu mengutamakan KASIH bukan permusuhan, serta banyaknya sesama umat Nasrani mengajak agak tidak terprovokasi dan tetap menjaga kebhinekaan dan terus menyuarakan semangat pemersatu karna KITA INDONESIA. Begitu juga dengan postingan saya sebelumnya menanggapi Aksi Penolakan KKR Natal di situs Wordpress saya Klik disini 



Brberapa komentar yang terdapat di postingan saya antara lain mengatakan :

Kaban Tuah Fernando Purba Masyarakat sudah mulai kecanduan agama,, sudah menyembah agama, bukan Tuhan!


Resmi Saragih Yski Susah bang kalo ngomong sama iq jongkok hahha yg ga perlu d permasalahan aja jadi masalah..



Riko Suhendra Turnip Tetaplah bersyukur buat kejadian ini. Jgan pernah menghakimi. Jgan pernah mengutuk. Karna kita kristen yang slalu di ajarkan kasih



Sosok pendeta yang juga saya kenal dengan baik Pdt. Erik Barus berkomentar : Jangan arogan. Yesus sendiri mengatakan ketika dia mau disalibkan. Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tuhan ada rencana lain, ujar Jenson Saragih menambahkan.



Ira Purba Sidagambir Bukan kah untuk jadi pemenang yang sesungguhnya itu memang harus menghadapi banyak tantangan dan rintangan? Jadi mungkin inilah tantangan dan rintangan yg kita harus lewati untuk menjadi pemenang sejati. Ambil nilai positifnya aja



Ony Letare Dumasty Saragih Damai sejahtera tuk kita semua..ummat ciptaan Tuhan,Yesus beserta murid2Nya juga menerima cercaan,dihina dan di fitnah,ampuni semua hamba2 mu Tuhan.,,Amin



Luis Delapara Purba berkomentar hanya memakai hastag  #bandungintoleran



Saya menjawab dengan lantang : Semoga tidak!



Mengingat kota Bandung  di Tahun 2015 mendapatkan penganugrahan sebagai Percontohan Kota Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia oleh PBB dan salah satu yayasan internasional yang bergerak dalam hak asasi manusia.



Meskipun sedikit kecewa melihat postingan lewat akun Instagram, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi soal itu, dan menulis: "Kegiatan dilanjut saja. Hak beragama Anda dilindungi negara."



Namun tidak semanis perkataan beliau, acara KKR itu akhirnya dibubarkan sebelum waktunya. Lagi-lagi beliau berkomentar di media mengatakan : Ridwan meminta maaf. "Saya minta maaf, secara fisik saya tidak bisa di semua lokasi peristiwa."



Diakhiri dengan komentar guru saya di SMAN 1 Raya Nelli Mariati Saragih Sumbayak menuliskan biarlah Tuhan yang bekerja atas semua kejadian ini...Tuhan pasti adil se adil2nya... Terimakasih Bu dan saya langsung mengaminkanya.



Menutup tulisan ini selaku ketua cabang Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun di Kota Bandung menghimbau Mari Berdoa untuk Toleransi Indonesia.




Berikut kronologi kejadian yang dimuat dalam salah satu situs : Klik disini


Foto Aksi Penolakan KKR Natal di Jl.Tamansari, Kota Bandung
Sejumlah elemen Ormas Islam dan lembaga dakwah di Jawa Barat yang tergabung dalam Pembela Ahlu Sunnah (PAS) mengadakan “aksi penolakan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)” Selasa, (6/12/2016) di Jl.Tamansari Kota Bandung. Aksi ini meminta kegiatan KKR oleh kaum Nasrani di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) di pindahkan ke gereja. 

Mengacu SPB 2 Menteri pada pasal 1 point 3 yang menyebutkan bahwa rumah ibadat adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadat bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadat keluarga. Ketua PAS M.Roinul Balad menjelaskan bahwa permintaan pemindahan tempat acara tersebut ke gereja karena tidak sesuai antara tujuan acara yakni ibadat dengan fungsi gedung yang hendak digunakan. Beliau juga menambahkan “KKR adalah rangkaian ibadat. Sementara ibadat harus dilaksanakan di tempat atau rumah ibadat,” paparnya kepada Islamic News Agency (INA) Senin malam (5/12/2106) 

Mencoba membandingkan pelaksanan salat pada “Aksi Bela Islam III” Jumat (2/12/2016) yang diadakan di sepanjang jalan raya di sekitaran Lapangan Monas. Apakah jalan raya merupakan rumah ibadat yang dimaksut mengacu SPB 2 Menteri ? Mari kita masing-masing setiap orang menjawab di dalam diri kita. 
Melihat keadaan Indonesia sekarang ini memasuki babak transisi demokrasi, dini hari tadi Balige, Tobasamosir, Sumatera Utara Geger Penangkapan 10 Orang Terduga Teroris Menyebar di sosial media bahkan akhir-akhir ini Ideologi dan NKRI menjadi pertaruhan. Pergolakan dinamika hukum bergeser menjadi isu politik yang dinilai semakin tidak sehat. Mari bersama menjaga ketertiban serta masyarakat nasrani  diharapkan dapat lebih menahan diri serta mampu cerdas dalam menyikapi aksi penolakan ini. Jangan sampai terprovakasi dengan menghubungkan kegiatan aksi yang mengatasnamakan masyarakat muslim jabar ini merupakan bentuk intoleransi kepada non-muslim. 

Bulan desember ini ada momen spesial yang sudah ditunggu-tunggu, inilah saat berbenah hati mempersiapkan diri menyambut Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Mari kita berdoa serta menghimbau personel polri, TNI, serta instansi lainya untuk meningkatkan pengamanan yang dilakukan guna mewujutkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan Natal serta menyambut Tahun Baru, baik pada saat beribadah, bersilaturahim, berwisata maupun berbagai aktivitas lainnya.

Semoga dalam menanti datangnya natal, kita semua dapat melakukan renungan akan apa yang telah kita perbuat untuk Tuhan Yesus, apa yang telah kita berikan kepada Tuhan Yesus, apakah kita telah memuliakan namaNya dan apakah kita telah memiliki iman percaya yang teguh. Semua itu dapat kita jadikan renungan dalam menyambut Natal. 

Mari kita semua berpikir positif terhadap suatu masalah dengan tidak bermaksud menyudutkan satu pendapat. Kritik terhadap kebijakan, ketidaksesuaian pendapat dalam menyikapi suatu kegiatan menjadi hal yang wajar dan biasa, sepanjang caranya baik, baik untuk Indonesia, baik juga untuk rakyat. Satu dinamika yang mencerdaskan, baik dalam penegakan hukum, maupun politik, tentu niatnya adalah untuk koreksi agar lebih baik. Jangan sampai persoalan hukum ditunggangi oleh  kepentingan politik sekelompok orang yang beraliran keras yang lebih cenderung memaksakan diri. Tetapi marilah kita menyuarakan semangat persatuan dengan lantang meneriakan “Kita Indonesia”.  

KKR NATAL BANDUNG 2016 Akan diadakan KKR Natal Bandung 2016 pada hari Selasa, 6 Desember 2016, pk. 18.30, dipimpin oleh Pdt.Dr.Stephen Tong di Sabuga – ITB. Info:022-86060699/085105071880 begitulah informasi yang terdapat di website Gereja Reformed Injili Indonesia Bandung (http://griibandung.org/seminar-kkr/kkr-natal-bandung-2016/).