Select Menu

BEASISWA

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers setelah meninjau perkembangan proyek pembangunan simpang susun Semanggi, Jakarta, Kamis (23/2/2017). Pembangunan proyek yang diharapkan akan mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan Semanggi tersebut ditargetkan selesai pada Agustus 2017.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali berada dalam satu mobil yang sama.

Hal itu terjadi ketika keduanya akan meninjau pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT) di Setiabudi setelah meninjau pembangunan proyek Simpang Susun Semanggi di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

Lantas, apa yang dibicarakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2013 ini?

Basuki yang ditemui wartawan seusai meninjau pembangunan arena balap sepeda atau velodrom di Rawamangun, Jumat (24/2/2017), tak menjawab detail mengenai hal tersebut.

"Ya ngomongin (kinerja) BUMN-BUMN itu," kata Basuki dengan singkat seraya berjalan cepat meninggalkan awak media.

(Baca juga: Saat Ahok "Celingak-celinguk" Sebelum Masuk Mobil Jokowi)

Saat meninjau pembangunan Simpang Susun Semanggi, Jokowi sempat memuji kecepatan pembangunan proyek tersebut.

Dia mengacungi jempol BUMN yang juga kontraktor Simpang Susun Semanggi, PT Wijaya Karya.

Selain Jokowi, Basuki juga mengapresiasi kinerja BUMN itu. Menurut dia, proyek akan rampung sesuai jadwal jika dipegang oleh kontraktor terkemuka.

"Aman sudah kita. Kalau kontraktor yang menang, kontraktor abal-abal ngeri saya," kata Basuki.

(Baca juga: Jokowi Minta Ahok Tak Pusingkan Pendanaan Pembangunan MRT)

Sebelum ini, Jokowi dan Basuki beberapa kali terpantau di dalam satu mobil bersama, contohnya ketika Basuki mendampingi Jokowi meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) pada 18 Februari 2015.

Hal itu kembali terjadi saat Basuki mendampingi Jokowi membagi-bagikan bahan pokok kepada warga Semper Barat dan Koja, Jakarta Utara, pada 3 September 2015.

Mereka berada di dalam mobil kepresidenan, Mercedes-Benz, RI 1. Pemandangan serupa juga terjadi saat penutupan Rapimnas Partai Golkar di Istora Senayan, Kamis (28/7/2016).

Bedanya, Jokowi dan Basuki tak hanya berdua di dalam mobil. Ada beberapa tokoh lain juga turut berada di dalam satu mobil bersama, seperti Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Menko PMK Puan Maharani, dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Saat itu, mobil yang mereka tumpangi adalah Toyota Alphard. 


KOMPAS TV

Jalan layang simpang susun semanggi jakarta, yang dibangun dengan anggaran 360 miliar rupiah, siap beroperasi pada bulan juli tahun ini. Presiden Joko Widodo terus mengawal jalannya pembangunan Simpang Susun Semanggi dan juga pembangunan MRT. Presiden Joko Widodo meninjau Proyek Simpang Susun Semanggi Jakarta bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Presiden berjanji, jembatan layang simpang susun semanggi, siap beroperasi bulan Juli dan diresmikan selambat-lambatnya pada 17 Agustus tahun ini. Presiden meyakini, jembatan layang ini mampu mengurangi 30-40% kemacetan di ibu kota.

Penulis : Kurnia Sari Aziza
Editor : Icha Rastika
Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia berdemonstrasi di Kantor Bupati Mimika, Papua, 17 Februari 2017. ANTARA/Vembri Waluyas
Jakarta - Pemerintah akan mengecek rencana PT Freeport Indonesia merumahkan ribuan pekerjanya. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri akan terbang ke lokasi tambang Freeport di Papua, hari ini Sabtu 25 Februari 2017 atau Minggu, 26 Februari 2017. “Pak Hanif mau ke sana," kata Luhut seusai rapat di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat 24 Februari 2017. 

Adapun masalah perizinan tambang, Luhut menjelaskan, hal itu diserahkan sepenuhnya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Menurut dia, negosiasi antara Freeport dan pemerintah terus berjalan meski keduanya tetap saling mempertahankan argumen. Karena itu, Luhut tak bisa menjelaskan perkembangan proses perundingan.

Menteri Hanif mengatakan, pemerintah siap memberikan segala bantuan yang diperlukan pegawai. Tapi, ia menilai, perusahaan terkesan menggoreng isu pemutusan hubungan kerja dalam bernegosiasi. "Ingat, PHK itu tak bisa dilakukan seenaknya, ada undang-undang yang melindungi,” dia menegaskan.

Sebelumnya, President dan CEO Freeport-McMoRan Inc, Richard C. Adkerson, mengatakan larangan ekspor menyebabkan perusahaan mengurangi produksi. Izin ekspor konsentrat tembaga, emas, dan perak produksi Freeport berakhir pada 12 Januari lalu.

Dampaknya, kata Richard, sejumlah pekerja tidak lagi dibutuhkan. Ia tak menyebutkan jumlah pasti pekerja yang diberhentikan. Ia hanya mengatakan pemecatan tak hanya menimpa warga Indonesia, tapi juga ekspatriat.

Hanif mengaku telah menerima laporan sementara tentang rencana pemecatan pekerja secara besar-besaran itu. Berdasarkan laporan manajemen Freeport kepada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perumahan Rakyat Kabupaten Mimika, hingga Kamis lalu perusahaan telah mengurangi sebanyak 1.087 karyawan.

Hanif akan tetap memverifikasinya di lapangan. “Saya besok juga akan ketemu dengan serikat pekerja di sana untuk bicara mengenai hal itu.” Hanif akan meyakinkan pekerja bahwa kebijakan pemerintah terhadap Freeport pada dasarnya untuk mengembalikan proses berusaha di Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hanif menegaskan, PHK tidak bisa dilakukan sesuka hati. Sesuai dengan peraturan, rencana itu harus dibicarakan juga dengan serikat pekerja. “Kami minta Freeport membuka ruang bagi teman-teman serikat pekerja untuk berbicara. Tapi jangan dikaitkan dengan kebijakan pemerintah.”

Anggota Tim Advokasi Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan SPSI PT Freeport Indonesia, Tri Puspita, mengatakan timnya siap memberikan informasi situasi pemecatan pekerja kepada Menteri Hanif. “Tim sudah bertemu Menaker. Intinya, kami minta kepastian nasib pegawai yang dipecat,” kata Tri kepada Tempo, kemarin.

ANDI IBNU | GHOIDA RAHMAH | DESTRIANITA | VINDRY FLORENTIN
Sumber : https://www.tempo.co/read/fokus/2017/02/25/3449/ribuan-pekerja-freeport-di-phk-menteri-hanif-akan-ke-timika (JMP/ML)
Paus Fransiskus memimpin misa Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2016. Pada misa tersebut, Paus mengatakan bahwa Natal sudah "disandera" oleh materialisme, dan bahwa perayaan tersebut membutuhkan lebih banyak kerendahan hati. REUTERS
Vatican City - Pemimpin gereja Katolik, Paus Fransiskus, kembali mengkritisi umatnya dengan mengatakan lebih baik menjadi seorang ateis daripada mengikuti Kristus, tapi munafik. Pernyataan ini disampaikan Paus dalam khotbah misa pagi di Vatikan, Kamis, 23 Februari 2017, menanggapi kehidupan yang dijalani beberapa orang Katolik saat ini.

"Banyak orang kini perkataannya berbeda dengan perbuatan. Itu adalah kehidupan ganda atau bermuka dua," kata Paus, seperti dilansir Guardian pada Jumat, 23 Februari 2017. Paus mengepalai sekitar 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Paus menyebutkan banyak umat yang kerap membanggakan diri karena rajin beribadah dan mengikuti berbagai macam organisasi Katolik, tapi tidak menjalankan kehidupan yang sesuai dengan ajaran Kristen. Misalnya, dia mencontohkan, banyak orang yang membayar gaji karyawannya tidak sesuai dan tidak tepat waktu. Perilaku mengeksploitasi orang lain, melakukan bisnis kotor, dan mencuci uang, menurut Paus, adalah kehidupan ganda yang munafik.

"Ada banyak orang Katolik seperti ini dan mereka membuat skandal," ujarnya. "Berapa kali kita mendengar orang mengatakan, 'jika orang itu adalah seorang Katolik, lebih baik menjadi seorang ateis'."

Sejak menjadi Paus pada 2013, dia sering mengatakan umat Katolik, baik sebagai imam maupun orang awam, tidak mempraktekkan apa yang mereka sampaikan dalam khotbah. Paus menyebutkan perilaku itu masuk dalam kategori misa setan. Paus juga mengingatkan kepada para kardinal untuk tidak bertindak seolah-olah mereka adalah pangeran.

Paus Fransiskus dikenal sebagai Paus yang gencar menyerukan perang terhadap penindasan dan keserakahan kapitalisme. Paus pun mengecam berbagai kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak oleh para imam. Hal itu membuatnya banyak dicintai, baik oleh umatnya maupun umat dari agama lain, terutama atas upayanya menyerukan bantuan bagi pengungsi dan imigran dari wilayah konflik.

Tahun lalu, pada perayaan Paskah, Paus menjamu pengungsi Timur Tengah dan Afrika yang kebanyakan berbeda keyakinan. Paus membasuh dan menciumi kaki orang-orang tersebut dalam perayaan misa Kamis Putih. 

Hasil jajak pendapat WIN/Gallup International menyebutkan pemimpin Gereja Katolik itu lebih populer dibanding pemimpin politik dunia. Jajak pendapat itu juga menyatakan hampir semua umat Katolik Roma dan Yahudi menyukai Paus. Selain itu, setengah dari umat Kristen Protestan di dunia, bahkan mayoritas ateis dan agnostik, menilai Paus Fransiskus sebagai sosok yang menyenangkan. 

Wartawan BBC, Caroline Wyatt, mengatakan, selama periode kepausannya, Fransiskus telah memenangkan hati dan pikiran bukan hanya dari Katolik Roma, melainkan orang-orang dari agama lain dan non-agama.

Mobil Mercy s600 milik Raja Salman tiba di Bandara Denpasar. ISTIMEWA
Penyedia layanan kargo udara, PT Jasa Angkasa Semesta Tbk, menyatakan akan menangani 459 ton kargo berisi perlengkapan yang akan dibawa oleh rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Salman berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang. Barang yang dibawa mulai dari 4 sedan Mercy S-600 sampai furnitur.

Presiden Direktur JAS Adji Gunawan mengatakan bahwa tonase kargo tersebut, di antaranya 63 ton yang akan diturunkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan 396 ton di Bandara Ngurah Rai, Denpasar terhitung per 23 Februari 2017.

"Secara formal, kami sudah ditunjuk untuk menangani semua pesawat rombongan Raja, mulai 28 Januari sudah ada rombongan yang masuk," ucapnya dalam konferensi pers di kawasan kargo Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Adji menyebutkan, kargo khusus yang diangkut di antaranya dua unit Mercy S600 yang sudah didaratkan di Bandara Halim pada 23 Februari 2017, dua unit Mercy S600 (Denpasar, 18 Februari 2017), satu unit eskalator listrik (Halim, 21 Februari 2017) dan satu unit eskalator listrik (Denpasar, 22 Februari 2017) serta logistik berupa makanan dan minuman, peralatan kantor, furnitur dan mesin sinar-x.

Sementara anggota rombongan yang akan datang periode 15-28 Februari 2017 yaitu 620 orang, namun belum ada informasi lebih lanjut untuk 1 Maret dan seterusnya.

Dia menambahkan, Raja Salman membawa serta delegasi sekitar 800 orang, termasuk jajaran menteri dan 25 pangeran.

Fase kedatangan dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 4 Maret 2017, yaitu 27 penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma dan sembilan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.

Tipe pesawat yang akan mendarat di kedua bandara tersebut, yaitu Boeing 777, Boeing 744, Boeing 747F, Boeing 73G, Boeing 757 dan Gulfstream.

Ia menyebutkan pihaknya bisa mengantongi sekitar Rp400 juta untuk jasa berbagai konfigurasi pesawat.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan bersejarah setelah 47 tahun yang lalu Raja Faisal bertandang ke Indonesia, kami mendapat kepercayaan" tuturnya.

Untuk itu, Adji telah menyiapkan personel sebanyak 178 orang di Bandara Halim Perdanakusuma, di antaranya 30 operator lisensi untuk mengoperasikan parkir pesawat (push back, main deck loader dan lainnya) dan 26 personel keamanan penerbangan (aviation security) yang mengawasi penurunan barang hingga ke terminal.

Adapun, untuk di Bandara Ngurah Rai telah disiapkan 394 orang (operator lisensi 42 orang dan 42 personel keamanan penerbangan).

"Sebagai perusahaan nasional Indonesia, kami berkomitmen untuk berperan serta menjadi tuan rumah yang baik dalam kunjungan kenegaraan Raja Salman ini dan kewajiban kami memberikan layanan terbak bagi Saudi Arabia Airlines yang telah menjadi mitra penunjang dalam penerbangan serta kunjungan yang bersejarah ini," ujarnya.

Anies-Sandi bersama Prabowo dan Titiek Soeharto. ©instagram.com/sandiuno
Perhelatan Pilgub DKI 2017 rupanya tak hanya soal saling sindir, kecam dan serang antar kandidat dan tim sukses. Pemilihan orang nomor satu diJakarta ini rupanya juga dibumbui kisah cinta.

Bukan kisah cinta kandidat di Pilgub DKI, tapi Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Politikus Golkar Titiek Soeharto. Romantisme Prabowo dan Titiek kembali terungkap di tengah panasnya kontestasi Pilgub DKI.

Prabowo dan Titiek Soeharto diketahui makan malam bersama pada Rabu (22/2) malam kemarin. Pasangan Cagub DKI Anies Baswedan dan Cawagub DKI Sandiaga Uno yang memicu romantisme Prabowo dengan Titiek ini terjadi.

Prabowo membawa Partai Gerindra mengusung Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017. Rupanya, Titiek 'satu hati' dengan Prabowo soal pemimpin Jakarta. Meski Golkar mendukung Ahok- Djarot, Titiek tak peduli. Putri Presiden kedua Soeharto itu lebih pilih dukung Anies-Sandi seperti Prabowo.

Kisah cinta Prabowo dan Titiek memang selalu menjadi sorotan media. Karena perpisahan keduanya bukan seperti cerai sepasang suami istri pada umumnya. Prabowo dan Titiek terpaksa berpisah akibat panasnya kondisi politik pasca kerusuhan Mei 1998.

Hal ini mulanya terungkap dari unggahan Sandiaga Uno di akun Instagramnya. Bersama Anies-Sandi, Titiek terlihat berpose dengan menunjukkan tiga jari, sebagai ciri khas pasangan Anies-Sandi di Pilgub DKI. Anies pun akui pertemuan antara dirinya, Sandiaga, Prabowo dan Titiek itu. Pertemuan dilakukan di rumah Titiek kawasan Menteng.

"Mbak Titiek bukan orang yang baru kenal, sudah lama. Sebenarnya sudah lama diniatkan hanya karena waktunya enggak bisa sebelum tanggal 15, setelah tanggal 15 Rabu malam baru bisa," kata Anies saat ditemui di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/2).

Anies tak menapik dalam agenda makan malam tersebut ada pembicaraan terkait Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Namun Anies mengatakan, pembahasan Pilgub DKI bukan menjadi agenda utama acara silaturahim yang berlangsung selama 2 jam itu. 

"Tentulah, masa enggak ngobrolin pilkada. Tapi itu bukan agenda utama, kalau saya bilang enggak ngobrolin sama sekali bohong lah. Pasti tanya gimana strateginya, gimana ke depannya tapi itu bukan tema utama," ungkap Anies. 

Titiek rela melawan keputusan partai. Karena hal itu, bahkan anggota DPR tersebut rencananya bakal dipanggil oleh Partai Golkar.

"Terkait adnaya dugaan Ibu Titiek Soeharto mendukung Anies Sandi. Sesuai denagan disiplin partai kami perlu mengklarifikasi dulu kepada yang bersangkutan, kami akan meminta penjelasan yang bersangkutan," katanya di Kantor DPP Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).

Dia mengungkapkan, nantinya akan ada kebijakan DPP setelah mendengarkan penjelasan dari Titiek Soeharto. Namun, Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot ini mengaku, tidak dapat memastikan sanksi apa yang mungkin akan diberikan kepada mantan istri Prabowo Subianto itu.

"Kita akan selesaikan secara internal. Sudah biasa dinamika politik internal. Kami akan mendapatkan klarifikasi dulu, lalu nanti dibahas dalam rapat internal partai. Tidak bisa mengambil keputusan secara tiba-tiba ada tahapan," tutupnya.

Sumber : https://www.merdeka.com/politik/pilgub-dki-dibumbui-kisah-cinta-prabowo-dan-titiek-soeharto.html (JMP/ML)
PPP kub Djan Faridz dukung Ahok (Ahmad Ziaul/detikcom)

Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kiai Haji Noer Muhammad Iskandar mendukung keputusan PPP kubu Djan Faridz yang mendukung pasangan cagub-cawagub Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Menurut kiyai Noer, Ahok-Djarot perlu didukung di Pilgub DKI Jakarta.

Kiai Noer memaparkan alasan mengapa pasangan Ahok-Djarot harus didukung. Menurutnya, siapapun pemimpinnya tidak boleh melarang umat muslim beribadah.

"Dalam konteks hukum Islam itu ada orang yang dilarang dipilih. Kalau orang itu mengahalang-halangi kita untuk ibadah. Ada pemimpin melarang salat, melarang haji, itu nggak boleh. Kalau yang dibilang pak Djan Faridz tadi, dukungan kepada Islam ya Alhamdulillah," kata Kiyai Noer saat menghadiri Konferensi Pers di Kantor PPP Jl Dipenogoro, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2017).

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PPP Djan Faridz memilih setia di haluan Ahok-Djarot di Pilgub DKI. Menurut Djan, Ahok memiliki kepedulian terhadap umat muslim.

"Adalah beliau itu banyak berbuat banyak untuk umat Islam. Makanya saya ini biar bagaiamanapun saya akan berjuang sekeras-kerasnya bersama sahabat Partai Persatuan Pembangunan beserta ulama-ulama kita untuk tetap mendukung beliau," ucap Djan.

Selain itu, Kiai Noer mengatakan hal senada dengan Djan. Pihaknya mendukung Ahok-Djarot untuk melanjutkan menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Jadi sebagai kiai yang banyak punya santri saya berterima kasih. Sekali lagi, dalam Islam pemimpin tidak boleh dipilih yang melarang ibadah. Kalau dia mendukung itu harus didukung harus dipilih," pungkas Kiyai Noer. 
Stan TemanAhok. ©2015 Merdeka.com/Ferrika Lukmana Sari
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menyoroti kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yayasan Keadilan Untuk Semua (KUS) yang menyeret Ketua Umum Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir. Arsul mengatakan banyak kasus pengumpulan dana masyarakat yang luput dari penanganan Polri.

Salah satunya, dana yang dikumpulkan Teman Ahok demi pemenangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Teman Ahok kerap mengajak pendukung Ahok untuk berkontribusi, salah satunya dengan dukungan dana. Arsul meminta Polri menyelidiki praktik pengumpulan dana publik untuk kepentingan tertentu.

"Secara terbuka ada pertanyaan dari masyarakat kenapa kok yang kemudian yang disidik dana publik termasuk Yayasan Keadilan Untuk Semua, mengapa dana publik yang dikumpulkan sebut saja Teman Ahok itu sidik atau tidak itu juga menjadi pertanyaan publik juga," kata Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).

Kasus serupa yang harus diselidiki Polri adalah pengumpulan dana yang dilakukan retail Alfamart untuk kegiatan-kegiatan sosial.

"Ada pengumpulan dana dalam bentuk tidak mengembalikan uang kembalian atau belanja di Alfamart dan kemudian oleh Alfamart yang memang disampaikan untuk sumbangan berbagai kegiatan sosial," katanya.

Arsul mendapat laporan dari konsumen soal kejanggalan uang sumbangan yang dikumpulkan Alfamart. Konsumen itu, kata dia, meminta penjelasan kepada Alfamart terkait peruntukan dana sosial itu. Namun, konsumen itu menemukan sumbangan itu disalurkan ke yayasan tertentu tetapi untuk program coorporate sosial responsibility (CSR).

"Dan ini menimbulkan perselisihan ada seorang konsumen yang menyumbang meminta penjelasan kepada Alfamart kemana saja uang-uang itu dipergunakan. Karena penyumbang ini saudara Mustolis Siradj merasa ketika membaca laporan yang ada di website Alfamart menemukan keganjilan sumbangan itu disalurkan ke yayasan tertentu tetapi untuk CSR," katanya.

"Padahal itu bukan dana perusahaan, itu dana pengumpulan dari masyarakat konsumen Alfamart karena tidak dikembalikan dibawah Rp 500 kemudian terkumpul sampai puluhan miliar," katanya

Umat muslim mengikuti aksi 212 jilid II di depan Gedung DPR/MPR/DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 21 Februari 2017. Aksi yang digagas Forum Umat Islam (FUI) ini dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Pulau Jawa. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesetyo menemui massa aksi 212 ditemani Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi PDIP Tri Medya dan Mulfahri dari Fraksi PAN di depan gedung Dewan, Senayan, Jakarta, Selasa siang, 21 Februari 2017. Di depan massa, ia menyatakan DPR siap menampung aspirasi pengunjuk rasa untuk disampaikan ke Presiden Joko Widodo.

Baca Juga:
Aksi 212 Jilid II di Gedung DPR, Peserta Dapat Jatah Makan 
Demo di Depan Gedung MPR-DPR, Setya Novanto Minta Tertib 

Bambang Soesetyo hadir bersamaan dengan keluarnya delegasi perwakilan pengunjuk rasa aksi 212. “Saya membawa Ketua Komisi III DPR Bambang Soesetyo,” ucap Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath.

Khaththath menjelaskan, perwakilan massa diterima dengan baik oleh Komisi III DPR. Dalam pertemuan selama satu setengah jam, kata Khaththath, masih kurang lama karena masih banyak yang belum dibicarakan. Al Khaththath mengaku harus menemui massa, mengingat Rizieq Syihab juga datang ke DPR.

Saat menemui massa, Bambang Soesetyo menjelaskan bahwa tuntutan aksi 212 telah ditampung dan akan disampaikan ke Presiden Jokowi. “Pertama, tuntutan menonaktifkan Ahok serta menghentikan kriminalisasi terhadap ulama, aktivis, dan mahasiswa,” ujar Bambang.

Baca juga: Massa Aksi 212 Mulai Padati DPR, Tuntut Penonaktifan Ahok

Saat Bambang menjelaskan tuntutan akan ditampung, massa berteriak “buktikan” berkali-kali. 
Bambang juga mengatakan akan bertemu dengan Kapolri untuk membahas tuntutan tersebut.

Rapat konsolidasi DPD PDIP se-Indonesia. ©2017 merdeka.com/anisatul umah
Merdeka.com - Pilgub DKI antara Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat kemungkinan besar berlangsung dua putaran. Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebagai pihak yang mengusung Ahok-Djarot menegaskan akan melakukan lobi ke partai pengusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam Pilpres 2014.

"Akibat harus melaksanakan putaran kedua, kita juga melobi partai yang saat pemilu presiden ada di putaran KIH," kata Megawati saat memberikan sambutan dalam rapat konsolidasi dengan DPD PDIP se-Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro,Jakarta Pusat, Selasa, (21/02).

Menurut Megawati, dari wujud kemenangan Pilkada DKI, menunjukkan kekuatan kebhinekaan Indonesia masih cukup kuat. Megawati mengungkapkan NKRI terbentuk karena persatuan dan kesatuan, bukan karena hal yang diupayakan pihak yang melakukan penekanan yang tidak sewajarnya dilakukan.


"Dari wujud bentuk kemenangan, sementara saya hanya bicara DKI, kekuatan kebhinekaan kita masih sangat besar," pungkasnya.

Serah terima Plt Gubernur DKI. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tetap berpegang pada keputusannya meski desakan pencopotan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semakin kencang berhembus. Tjahjo menegaskan keputusannya itu mengacu Pasal 83 tentang UU Pemerintah Daerah.

Pemberhentian sementara berlaku jika ancaman hukuman yang menimpa kepala daerah di atas lima tahun, melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar, tindak pidana terhadap keamanan negara, dan atau perbuatan lain yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tjahjo siap diberhentikan dari jabatannya sebagai menteri jika dia salah mengambil keputusan terkait status Ahok yang kini menjadi polemik.

"Kalau saya salah saya siap bertanggungjawab, saya siap diberhentikan. Siap karena ini yang saya pahami 2 tahun sebagai menteri," kata Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/2).

Politisi PDIP ini juga siap mempertanggungjawabkan sikapnya ke Presiden Joko Widodo. Sikapnya ini pun telah disampaikan ke Kepala Negara. Tjahjo mengatakan, sikapnya itu didasari atas dakwaan Ahok yang terdiri dari dua pasal alternatif, yaitu Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Pasal 156 KUHP mengatur ancaman pidana penjara paling lama empat tahun. Sementara itu, Pasal 156 a KUHP mengatur ancaman pidana paling lama lima tahun.

Maka dari itu, Tjahjo menegaskan nasib Ahok sebagai Gubernur DKI harus terlebih mengacu tuntutan jaksa untuk memastikan pasal mana yang akan digunakan. Kasus Ahok bukan yang pertama. Peristiwa hampir serupa juga terjadi pada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang tersangkut kasus dugaan pencemaran nama baik. Namun, Tjahjo tidak menonaktifkannya.

"Sudah banyak saya lakukan kepada kepala daerah. Kalau tertangkap KPK kan jelas, lebih dari 5 tahun pasti terdakwa ditahan ya langsung saya berhentikan. Kalau ini kan baru ada 2 kasus yang di Gorontalo dan Pak Ahok. Yang bukan masalah korupsi dan dua-duanya terdakwa dan dua-duanya tidak ditahan. Ada multitafsir menurut tim hukum Kemendagri," ujarnya.

Terkait status Ahok ini, Tjahjo Kumolo telah meminta fatwa dari Mahkamah Agung (MA) sebagai jalan keluar dari status Ahok sebagai Gubernur DKI yang menjadi polemik. Namun, MA enggan mengeluarkan fatwa sesuai permintaan Mendagri. 

gerakan mahasiswa yang mencapai klimaksnya di tahun 1998
Suara takbir menggema di seluruh penjuru kompleks DPR. Allahuakbar​!!!  Massa berbaju putih menyemut, tak ada ruang kosong di situ. Massa sudah pula menyesaki koridor-koridor gedung DPR.

Gerbang DPR sudah jebol dari tadi. Polisi dan tentara yang tak mampu mengatasi semangat para Mujahidin sehingga terpaksa membiarkan gerbang dijebol dan massa merangsek masuk. Dalam sekejap seluruh kompleks DPR memutih oleh para pejuang Islam.

Di luar kompleks Senayan, massa sudah menguasai Jl Gatot Subroto. Semanggi sudah penuh sesak. Massa membludak pula sampai kawasan perempatan Tomang. Di sisi selatan massa putih putih menyemut sampai di Plaza Senayan, sehingga semua mal dan perkantoran di sekitar situ tutup. Takbir terus dikumandangkan.

Massa perwakilan Forum Umat Islam (FUI) bertemu dengan Komisi III DPR siang ini. Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam dan Sekjen FUI Muhammad Al-Khaththath berhasil meyakinkan Komisi III untuk memutuskan bahwa Presiden Jokowi melanggar konstitusi karena tidak memecat Ahok. Selain itu, sepakat ulama tidak boleh diperkarakan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon sepakat sore ini akan mengirim surat ke Jokowi yang berisi ultimatum bahwa jika dalam 1x24 jam tidak memecat Ahok maka DPR akan mengundang DPD untuk menggelar Sidang Istimewa pemecatan presiden, dan mengangkat JK sebagai presiden.

Fadli Zon mengizinkan para Mujahidin berada di kompleks DPR sampai Sidang Istimwa selesai. Dia meminta Kapolri dan Panglima TNI tunduk pada DPR dan rakyat. 

Pernyataan Fadli Zon disambut takbir tiada henti: Allahuakbar! Allahuakbar!!!!

Subhanallah!!!! Perjuangan umat Islam sudah mendekati kemenangan...............                                      

_Begitulah kira-kira khayalan Habib Rizieq Shihab..._ 
Sumber : WAG PAOI dari Octolin

(ML/JMP)
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Jakarta - Calon Gubernur DKI Anies Baswedan berbicara soal program rumah tanpa uang muka (down payment/DP). Dia berkata program itu insya Allah sesuai dengan aturan.

"Ada pasalnya di situ, Pasal 17 Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/16/PBI/2016. Nanti Anda lihat di pasal 17. Insya Allah (sesuai aturan)," ujar Anies di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/2/2017).

Anies juga menjelaskan soal programnya itu. Dia pertama-tama meluruskan pernyataan banyak pihak yang sering salah menyebut program rumahnya itu adalah program rumah dengan DP nol persen. 

"Bukan nol persen, nggak ada DP nol persen. DP Rp 0," katanya.

Lantas, apa beda antara DP nol persen dengan DP Rp 0?

"DP itu sekali, jadi diberikan sekali. Kalau kredit, nah, itu ada persennya. Cicilan ada persennya. Kalau DP kan uang yang diberikan di awal. Bukan nol persen, tapi nggak bayar, Rp 0 atau tanpa DP. Persen itu kalau ada cicilan," jelasnya. 

Menurut Anies, program rumah tanpa DP yang digagasnya bertujuan untuk menghadirkan solusi bagi warga Jakarta yang ingin mempunyai rumah. Program rumah tanpa DP ini juga disebutnya sebagai sebuah terobosan. 

"Itu sudah dikerjakan para pengembang, yang penting bukan nol persen atau tidaknya. Tujuan kita adalah memberikan solusi bagi warga Jakarta karena kenyataannya warga Jakarta sekarang banyak yang nggak memiliki rumah. Masak gubernurnya cuma berpangku tangan? Nggak boleh," ujarnya. 

"Kok urusan lain bisa bikin terobosan dan urusan ini nggak bisa bikin terobosan? Kenapa? Bukannya ini hajat hidup orang banyak, apakah khawatir dengan pengembang? Kalau nggak khawatir dengan pengembang, ya jalankan ini," sambungnya. 

Menurut Anies, programnya ini juga sudah diukur dari sisi ekonomi warga Jakarta. Anies berkata solusinya ini tidak boleh disalahkan apabila pihak lain tidak memiliki solusi untuk masalah yang sama. 

"Harga terjangkau itu bukan hanya harganya saja, tetapi financing-nya terjangkau. Nah, kami mau menawarkan supaya warga Jakarta punya solusi. Kalau Anda nggak punya solusi, jangan salahkan orang yang punya solusi. Buatlah solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan warga Jakarta yang kesulitan mendapatkan rumah sebagai hak milik," tegasnya. 

Foto: Mada Sukmajati (Foto: dokumentasi pribadi)
Hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran pertama tahun 2017 memperlihatkan bahwa paslon nomor 1 Agus-Sylviana mendapatkan sekitar 17 persen suara, paslon nomor 2 Ahok-Djarot memperoleh sekitar 43 persen suara, dan paslon nomor 3 Anies-Sandiaga mampu menarik dukungan sekitar 40 persen suara. 

Hasil hitung cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga jejak pendapat terpercaya ini (agak) di luar prediksi banyak orang. Dengan melihat hasil jejak pendapat di periode-periode sebelumnya, banyak yang tidak menyangka bahwa Agus-Sylviana mendapat suara serendah itu. Demikian juga dengan Ahok-Djarot yang terlihat optimis untuk memenangkan pilkada kali ini dalam satu putaran. Tidak sedikit juga yang agak terkejut dengan perolehan suara Anies-Sandiaga yang setinggi itu. 

Mengapa hasil pilkada DKI putaran pertama tahun 2017 bisa seperti ini? Tentu saja ada berbagai jawaban atas pertanyaan itu. Tulisan ini memilih tiga fokus utama. Pertama, hasil pilkada DKI putaran pertama merupakan dampak dari strategi elektoral semua paslon. Kedua, hasil sementara itu juga menunjukkan sejauh mana semua paslon mampu meyakinkan pemilih dengan agenda politik yang ditawarkan. Ketiga, hasil hitung cepat itu menunjukkan karakter para pemilih Jakarta.

Secara umum, kita dapat melihat karakter dari strategi elektoral dari masing-masing paslon. Karakter dari strategi mobilisasi dukungan yang digunakan paslon nomor 1 adalah ofensif dengan bertumpu pada isu primordial. Sejak proses pencalonannya, Agus-Sylviana memang sudah merasa tidak mampu untuk adu program dengan paslon nomor urut 2. Di bawah bayang-bayang SBY paslon ini dibentuk. 

Figur Sylviana dipilih agar paslon ini tidak terlalu keteteran dalam merumuskan agenda alternatif untuk menghadapi paslon nomor 2 yang merupakan petahana. Strategi ini semakin berkembang ketika terjadi insiden Al-Maidah ayat 51 dalam pidato Ahok di Kepulauan Seribu. Dalam proses mobilisasi, paslon nomor 1 ini berusaha menarik keuntungan dari aksi 411, 212 dan 112. Strategi ini kemudian didukung oleh upaya SBY membangun persepsi publik, terutama melalui media sosial.

Sedangkan karakter utama dari strategi elektoral dari paslon nomor 2 adalah defensif dengan fokus pada penekanan berbagai pencapaian kinerja mereka sebagai petahana. Di tengah upaya itu, paslon nomor 2 diganggu oleh serangan-serangan primordial yang mengarah ke figur personal Ahok, yaitu Ahok sebagai calon pemimpin non-Muslim dan non-pribumi. Menghadapi berbagai serangan yang sangat intensif ini, beberapa kali terlihat Ahok sempat akan tergelincir. 

Di sinilah kita melihat peran penting dari figur Djarot dalam paslon nomor urut 2 ini. Djarot memainkan peran yang sangat apik untuk menjaga pasangan ini tetap fokus pada kinerja mereka selama periode sebelumnya. Berbeda dengan paslon nomor 1, paslon nomor 2 mengandalkan pada bekerjanya mesin relawan. Tidak semua mesin partai pendukung bekerja secara optimal dalam membantu paslon nomor 2 dalam memobilisasi dukungan. Selama masa kampanye, peran Partai Golkar terlihat sangat minim. 

Yang menarik, di tengah dinamika elektoral antar kedua paslon tersebut, paslon nomor 3 pada awalnya bersifat wait and see. Pasangan ini seakan menunggu momentum yang tepat sebelum mengambil posisi yang pas di tengah kompetisi yang ada. Jika menggunakan analogi dalam sepakbola, paslon nomor 3 pada awalnya menunggu bola muntah dari bola liar yang dimainkan oleh paslon nomor 1 dan paslon nomor 2. 

Anies-Sandiaga berusaha mengambil positioning yang berbeda, yaitu dengan membangun persepsi bahwa mereka mengembangkan politik santun. Menjelang hari pemungutan suara, strategi elektoral paslon no 3 ini kemudian semakin ofensif. Hampir sama dengan paslon nomor 2, paslon nomor 3 juga mengandalkan pada jaringan relawan dan dukungan mesin partai, terutama PKS, dalam memobilisasi dukungan.

Sedangkan jika dilihat dari agenda yang ditawarkan oleh semua kandidat, kita juga melihat pola yang berbeda. Paslon nomor 1 menawarkan agenda-agenda yang bersifat populis. Salah satunya adalah program pemberian dana Rp 1 miliar untuk tiap Rukun Warga (RW). Program alternatif lain yang ditawarkan adalah membangun tanpa menggusur. Paslon nomor 1 ini juga menawarkan konsep Kartu Jakarta Satu. Dari tiga forum debat publik yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, program-program yang ditawarkan paslon nomor 1 ini terlihat seperti pepesan kosong, ambisius, dan tidak fisibel untuk dilakukan. 

Untuk paslon nomor 2, agenda yang ditawarkan terkesan konservatif dan terasa memelihara status quo. Semangat perubahan tidak terasa kuat dalam program-program yang disampaikan dalam berbagai forum kampanye dan debat publik. Sebagai paslon petahana, mereka memang perlu untuk memberikan penekanan pada pencapaian-pencapaian kinerja. Namun demikian, pendekatan retrospektif yang berlebihan seperti ini justru berakibat pada kaburnya program-program yang bersifat prospektif. 

Dengan kata lain, pendekatan retrospektif membuat agenda baru, terobosan, dan inovasi tidak terlihat cukup kuat. Karena terlalu defensif dalam menghadapi serangan dari paslon lain, paslon nomor 2 juga terlihat menjelma menjadi superman. Kesan kaku dan formalistik kemudian justru lebih menonjol dalam memberi solusi atas masalah perkotaan di Jakarta. Salah satu contoh adalah ketika paslon nomor 2 menampilkan kasus penataan daerah Kalijodo sebagai prestasi baik mereka. Padahal penggusuran Kalijodo sebelumnya telah menimbulkan kontroversi tersendiri.

Forum debat publik sepertinya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh paslon nomor 3. Ditunjang dengan kemampuan komunikasi publik yang sangat baik, Anies mampu menjelaskan alternatif solusi bagi berbagai persoalan strategis di Jakarta. Pasangan nomor 3 juga mampu memilih sisi lain dalam program pembangunan di Jakarta yang membedakannya, terutama dengan paslon petahana. Termasuk di sini adalah isu kualitas manusia, nilai-nilai keagamaan, dan tingkat ketimpangan sosial, serta isu lain dalam tingkatan yang lebih konseptual. 

Pada sisi yang lain, Sandiaga juga menawarkan program Oke Oce untuk menjawab tuntutan riil masyarakat Jakarta, terutama dalam bidang ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran. Pendeknya, paslon nomor 3 mampu memberikan persepsi di kalangan publik bahwa mereka lebih santun, lebih manusiawi dan lebih substansial dibandingkan dengan paslon lain. 

Sedangkan dari sisi pemilih, secara umum kita melihat bahwa perilaku memilih warga Jakarta bersifat rasional. Forum debat publik yang ditampilkan secara langsung ternyata cukup mempengaruhi tingkat dukungan masyarakat terhadap calon. Sebagian pemilih mendapatkan kesan baik dari tindakan konkret paslon nomor 2. Sebagian yang lain mengapresiasi kematangan konseptual paslon nomor 3 dalam membangun Jakarta ke depan. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai hasil jejak pendapat sebelumnya yang dilakukan secara berkala, di mana paslon nomor 1 terus menurun, paslon nomor 2 cenderung stabil, dan paslon nomor 3 terus meningkat. 

Namun demikian, sikap rasional tersebut tidak berarti mengabaikan faktor agama dan kesukuan. Meskipun menyandang status sebagai ibu kota Jakarta, pengelompokan masyarakat di Jakarta tidak bisa sepenuhnya lepas dari basis-basis primordial. Sikap rasional-religius ini menunjukkan bahwa masyarakat Muslim Jakarta adalah Muslim moderat dengan beberapa karakter utama. 

Pertama, mereka akan marah jika agamanya dilecehkan. Kedua, mereka semakin sadar akan berbagai problematika perkotaan Jakarta yang perlu segera diselesaikan oleh para pemimpin. Ketiga, mereka juga memiliki kemampuan untuk membedakan mana wilayah agama dan mana wilayah kepentingan politik elektoral.

Hasil hitung cepat sejauh ini menunjukkan bahwa pilkada DKI Jakarta akan berlanjut ke putaran kedua, di mana Ahok-Djarot akan berhadapan dengan Anies-Sandiaga. Ada berbagai variabel tetap di putaran pertama ini yang akan tetap bekerja di putaran kedua. 

Namun demikian, ada beberapa varibel juga yang dipastikan akan berubah. Apakah isu primordial masih akan menjadi isu utama di putaran kedua nanti? Bagaimana dengan sumberdaya yang dimiliki paslon nomor 1 yang tereliminir di putaran pertama akan dimanfaatkan pada putaran kedua? Dan apakah pemilih akan mengubah pilihannya di putaran kedua nanti? Politik Jakarta sangat dinamis. Karenanya, tidak mudah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

*) Mada Sukmajati adalah Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM). 
*) Sumber : https://news.detik.com/kolom/3424042
Sandiaga Uno memaparkan Visi-Misi dalam penjaringan Bacagub DKI Jakarta di DPW PKB, Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Abdul Azis
Ketua Dewan Syuro PKB Fachrurazi mengatakan keputusan partai berpindah dukungan ke pasangan nomor 3 itu melalui pertimbangan yang matang dan musyawarah. Sebelumnya, PKB menyokong pasangan nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, kini mereka membelot ke pasangan nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. “Paslon nomor 3 adalah paslon paling dekat dengan ulama, insya Allah keputusan ini berkah,” kata Fachrurazi dalam siaran tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 9 Februari 2017.

Dijelaskannya, pada Rabu malam, 8 Februari 2017, di Resto Raden Bahari Buncit, Jakarta Selatan, sejumlah fungsionaris PKB Jakarta Selatan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies-Sandi. Selain dianggap dekat dengan ulama, tidak ada alasan lain yang dikemukakan kenapa PKB Jakarta Selatan berpindah dukungan.

Menurut Ketua Pengurus Cabang PKB Ahmad Huzaifi, partainya sejak awal telah menjalin hubungan dengan Sandiaga ketika masih menjadi bakal calon gubernur. “Ini adalah bentuk konsistensi kami terhadap kesepakatan yang telah lama dijalin untuk mendukung Sandiaga Uno,” tuturnya.

PKB merupakan salah satu partai pendukung pasangan calon nomor 1, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Keputusan partai di tingkat pusat itu rupanya tak sejalan dengan tingkat wilayah Jakarta Selatan. PKB Jakarta Selatan menyadari bahwa keputusan mendukung Anies-Sandi berseberangan dengan struktur di atasnya.

Setelah deklarasi, fungsionaris PKB Jakarta Selatan juga bermetamorfosis menjadi relawan Jakarta Bangkit, dan menunjuk Dedi Sulaeman, salah satu fungsionarisnya, menjadi koordinator relawan pendukung Anies-Sandi. Atas keputusan itu, Dedi menyatakan siap akan segala konsekuensinya. “Relawan Jakarta Bangkit akan berafiliasi dan memberikan dukungannya, serta akan berjuang memenangkan pasangan calon nomor 3,” ujar Dedi.

FRISKI RIANA

Baca Juga: 
Awal Mula Dukungan PKB ke Sandiaga Uno
Sumber : https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/02/09/348844667/alasan-pkb-membelot-pasangan-anies-sandi-dekat-dengan-ulama
Ilustrasi aksi bela Islam (Hasan Alhabshy/detikcom)
Massa sejumlah ormas kembali melakukan aksi pada 11 Februari 2017. Aksi itu akan digelar dengan cara doa bersama dan long march.

"Dari pertemuan terakhir, kita kumpul di Monas, jalan sehat ke Sudirman dan Harmoni. Kayak di CFD (car free day) titik kumpul di Monas," ucap juru bicara FPI Slamet Ma'arif ketika dimintai konfirmasi, Senin (6/2/2017).

Slamet menyebut penyelenggara aksi itu adalah Forum Umat Islam (FUI), yang digawangi sekjen-nya, yaitu M Al Khathtath. Slamet mengklaim acara itu sudah mengantongi izin dari kepolisian.

"(Soal izin) itu Kiai Khathtath yang tahu. Yang jelas, nggak mungkinlah bikin acara tanpa prosedur perizinan," ucap Slamet.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Syihab menyebut akan menggelar doa bersama pada 11 Februari 2017. Menurut Rizieq, aksi tersebut dimaksudkan untuk keamanan Pilkada di Jakarta.

"Doa untuk keselamatan bangsa, untuk keamanan Pilkada di Jakarta. Supaya Jakarta ke depan lebih baik lagi," kata Rizieq di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).

Terkait dengan hal itu, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengimbau masyarakat melakukan kegiatan lain pada tanggal tersebut. Iriawan menyebut saat itu pergelaran Pilkada DKI sudah dekat.

"Jadi saya sekali lagi mengimbau kepada saudara-saudara saya yang melaksanakan tanggal 11, lakukan kegiatan lain, karena tanggal 15 kita akan Pilkada," kata Iriawan, Minggu (5/2) kemarin.

"Saya mengimbau kepada masyarakat mari kita lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat, karena itu kan kampanye terakhir dan masuk minggu tenang," lanjutnya.

Aksi 11 Februari 2017 dilakukan saat masa tenang Pilkada DKI 2017. Kapolda mengimbau jajarannya untuk melakukan hal-hal yang diperlukan agar kondusivitas Jakarta tetap terjaga.

Sumber : https://news.detik.com/berita/3414465/rute-aksi-112
Foto khusus Firza
Sosok Firza Husein benar-benar disorot publik saat ini. Kemunculannya di publik tak bisa dilepaskan dari isu makar yang mencuat di tengah aksi massa. 

Perempuan ini juga dikait-kaitkan dengan Keluarga Cendana karena menjadi Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC). Namun belakangan pihak Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak terima nama Keluarga Cendana dibawa-bawa oleh Firza.

Terakhir, ada gosip sensasional yang kadung menyeruak di jagat internet. Gosip itu berupa rekaman suara telepon Firza dan gambar percakapan Firza dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab via WhatsApp Messenger. FPI membantah kebenaran percakapan cabul itu.

Berikut adalah kronologi munculnya nama Firza Husein ke publik:

1. Aksi massa 2 Desember 2016 yang dikenal sebagai aksi damai 212 digelar di pusat Jakarta. Namun pada dini hari, sejumlah orang ditangkap polisi, salah satunya Firza Husein di Hotel Sari Pan Pacific.

Mereka ditangkap antara pukul 03.00 sampai pukul 06.00 WIB. Dugaan makar dan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dialamatkan kepada mereka-mereka ini. Nama Firza Husein mulai terdengar oleh telinga publik.

Pada keesokan harinya, yakni 3 Desember 2016, Firza dan sejumlah orang lainnya dipulangkan dari penahanan. Namun Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar tetap ditahan oleh polisi waktu itu.

2. Ahmad Dhani memberi kesaksian soal sosok Firza Husein. Dhani mengaku sempat dimintai bantuan untuk menyiapkan mobil komando dan perangkat tata suara (sound system) untuk aksi 212 di seputaran Monas. Namun Dhani tidak jadi karena ternyata mobil komando sudah tersedia.

3. Muncul video berisi suara diduga Firza, percakapan Firza dengan Habib Rizieq, dan gambar-gambar tak senonoh yang diduga Firza. Video itu diunggah di situs baladacintarizieq.com serta sempat diunggah di situs YouTube. Gosip soal skandal ini mulai muncul sejak 28 Januari lalu. Gosip ini menjadi viral di media sosial.

4. Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs baladacintarizieq.com pada 29 Januari 2017. Juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif menyebut munculnya situs baladacintarizieq[dot]com adalah fitnah murahan. Dia juga menganggap situs itu sebagai sampah. FPI pun juga belum berencana melaporkan kasus ini ke polisi.

"Fitnah murahan. (Kami) belum terpikirkan (melaporkan ke polisi). Kami menganggap sampah saja, kami lebih kenal Habib Rizieq dan kami sangat percaya kepada beliau. Makanya kita sih tenang-tenang saja," kata Slamet.

4. Aliansi Mahasiswa Antipornografi melaporkan tiga situs yang mengandung konten pornografi ke Polda Metro Jaya. Salah satu situsnya termasuk baladacintarizieq[dot]com. 

Situs-situs itu dilaporkan karena diduga melanggar Pasal 4 ayat 1 jo Pasal 29 dan/atau pasal jo Pasal 32 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang pornografi dan/atau Pasal 27 ayat 1 jo Pasal 45 ayat 1 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

4. Firza Husein ditangkap polisi pada hari ini, 31 Januari 2017. Pengacara Firza, yakni Aldwin Rahardian mengkonfirmasi hal ini. Firza dibawa ke Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sumber : https://news.detik.com/berita/
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama petani
Jakarta adalah legenda bagi Indonesia. Sebuah tempat yang menawarkan seluruh derajat kehidupan bagi mereka yang mampu membeli.

Peredaran uang yang terbesar di seluruh tanah Indonesia berada di Jakarta. Pusat perwakilan politik dari mulai pemerintahan sampai kepartaian berada di tangan Jakarta. Energi dari seluruh bisnis yang terhampar di seluruh wilayah Nusantara uangnya semua mengalir ke Jakarta.

Pusat dari seluruh pungutan pajak dari seluruh industri yang tersebar sampai pelosok desa, Kantor Pusat, NPWP, dan bagi hasilnya berada di Jakarta.

Kampung-kampung seakan mengering, kehilangan gairah karena kekurangan darah. Jakarta seolah tidak memberikan ruang lagi bagi tempat lain untuk berdiri dengan kokoh, cukup vitalitas dan gizi, kaya protein dan inisiatif.

Kini Jakarta menggelar kenduri. Memilih pemimpin secara demokratis dan terbuka. Seluruh sudut pandang mata dan telinga kini tertuju kembali ke Jakarta. Bukan hanya hari ini, melainkan sudah sejak sekian waktu yang silam, seolah tidak boleh ada berita yang lain kecuali Jakarta.

Hingar bingar Pilkada serentak di seluruh pelosok negeri kini senyap terkubur tanpa pemberitaan, seolah yang lain tak memiliki peran bagi hitam putihnya negeri. Seolah hanya Jakartalah yang menentukan Indonesia ke depan. Pilkada Jakarta, seperti menentukan hidup dan matinya Indonesia.

Padahal apabila kita mau melakukan perenungan secara mendalam, energi bangsa ini terhampar secara merata di seluruh persada Nusantara.
Dari sudut-sudut kampung yang tak terurus mengalir kiriman beras, jagung, kelapa sawit, karet, kopra, pala, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu, daging, ikan, dan seluruh kebutuhan hidup masyarakat.

Dari sudut-sudut kepulauan Nusantara mengalir hasil tambang, emas, perak, nikel, belerang, gas, minyak bumi, bauksit, uranium, timah, bijih besi yang sangat menentukan tegak atau rapuhnya bumi Indonesia.

Seluruh kebutuhan yang sangat menentukan kehidupan itu nyaris tak pernah menjadi wacana publik yang menjadi pembicaraan kita, apalagi melakukan pengelolaan secara sempurna bagi derajat dan kesejahteraan masyarakat.

Krisis seluruh produk itulah yang sesungguhnya menentukan nasib bangsa kita. Gagal panen berdampak pada krisis beras nasional. Menurunnya produksi jagung berdampak pada tingginya harga pakan ternak.

Menurunnya jumlah populasi sapi, ayam potong dan ayam petelur berdampak pada semakin mahalnya protein hewani bagi masyarakat, sehingga kita harus impor.

Menurunnya produksi ikan tangkapan, pesisir yang tidak terurus, berdampak pada kenaikan harga ikan, garam dan menurunnya pariwisata bahari di Indonesia.

Menurunnya harga gas alam, sawit, karet berdampak pada menurunnya ekspor komoditi kita dan mengganggu struktur anggaran negara.

Kerusakan lingkungan di hulu Jawa Barat berdampak pada meluapnya air di Citarum, sehingga memenuhi bibir Danau Saguling, berimbas ke Cirata lalu bermuara di Jatiluhur.
Kalau tidak terkendali, air akan merambah wilayah Karawang, Bekasi dan akhirnya menenggelamkan Jakarta.

Sadarkah kita, Pilkada Jakarta bukan segalanya bagi Indonesia. Untuk apa kita bermusuhan, berkelahi, bercakar-cakaran, hanya karena ingin punya gubernur yang sesuai harapannya di Jakarta. Jakarta adalah Indonesia, tapi Indonesia bukan hanya Jakarta.

Kompas Kolom : Dedi Mulyadi
Editor : Wisnubrata
Sumber : http://regional.kompas.com
Foto khusus Jokowi
Pasca aksi 4 11, ada yang menarik dari aktivitas harian Pak De. Aktivitas yang lain dari biasanya. Aktivitas yang bisa dikata sangat khusus yaitu konsentrasi konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan pasca aksi 4 11.

Saking pentingnya urusan konsolidasi ini, agenda kunjungan balasan ke Australia pada 5 November lalu bahkan harus ditunda. Saya mencoba membaca pola langkah Pak De yang sulit ditebak. Membaca langkahnya perlu memahami karakter pribadinya yang cenderung tidak mengikuti panduan protokoler.

Misalnya hampir semua presiden di dunia itu kalau hujan pasti dipayungi ajudannya. Pak De malah memayungi Gubernur Papua Lucas Enembe saat berkunjung ke Papua. Pesan simboliknya Papua dipayungi Sang Saka Merah Putih. Keren. Di sisi lain, kelemah lembutan dan rendah hati Pak De bisa berubah menjadi garang dan keras bilamana itu menyangkut aksi tipu tipu bawahannya yang suka membohongi.

Jangan main main kalo soal kerja. Berani macem macem dan tidak bisa dibilangin lagi siap siap saja kena tendang dari jabatan. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Partogi Pangaribuan sudah merasakan dinginnya jeruji besi karena warning Pak De diabaikannya.

Konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama dan ormas Islam menjelaskan secara utuh karakter Pak De yang lemah lembut dan sejuk. Pak De dengan tulus mau membungkukkan badannya memberi hormat pada ulama saat mau naik podium memberi sambutan.

Saat pergi naik haji, di ruang bandara, Pak De terlihat membungkuk seperti mengoles balsem ke betis kaki seorang ulama. Ia sepenuh hati sangat menaruh hormat pada ulama. Penghormatannya itu bukan basa basi. Penghormatannya itu diwujudkan dengan melakukan dan menuruti pesan ulama untuk hidup lurus, sederhana, adil dan bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama.

Maka kodokpun ikut bernyanyi saat mendengar orasi Fahri Hamzah pada aksi 4 11. Fahri menuduh dan menghasut massa dengan mengatakan Presiden Jokowi telah menghina ulama. Fahri menuduh Presiden Jokowi telah menghina simbol simbol Islam. Atas hasutan makar Fahri Hamzah saya dan teman teman Bara JP telah melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan sangkaan penghasutan dan makar.

Ocehan Fahri saat orasi itu sama sintingnya saat Fahri ngoceh bahwa Hari Santri yang direncanakan Jokowi masa pilpres lalu adalah sinting. Fahri sepertinya akan menjadi sinting selama Jokowi menjadi presiden. Dan akan menjadi gila seumur hidup selepas Jokowi menyelesaikan jabatan presidennya.

Tidak masuk akal kita mengapa sampai begitunya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membenci dan memusuhi Pak De. Mulutnya benar benar beracun. Meracuni orang agar melengserkan pemerintahan yang sah dengan aksi parlemen jalanan. Benar benar ngaco.

Pak De melakoni hidupnya dengan berjalan pada falsafah Jawa
“Dadio banyu, ojo dadi watu” (Jadilah air, jangan jadi batu). Ia berusaha tawadhu meski telah menjadi orang nomor satu di republik ini.

Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ia tidak membalas fitnah dengan fitnah. Baginya biarlah tenaga, waktu, pikiran dan perasaannya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja.

Dalam bingkai lain, Pak De bukanlah seperti orang lemah yang sering disangkakan banyak lawan lawannya. Sering lawannya memberi stempel Jokowi itu presiden plonga plongo. Presiden penakut. Presiden boneka.

Benarkah?

Saya pikir dua tahun ini kita sudah bisa melukis pribadi Pak De yang bernyali dan petarung. Rekam jejak keberanian dan ketegasannya berlimpah.

Sebutlah soal mafia migas Petral yang dibekukan. Sebutlah soal mafia illegal fishing yang diberantas tanpa kompromi. Kita ingat perintah perang pemberantasan narkoba tanpa belas kasihan.

Nah, konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama bisa kita artikan sisi lemah lembut, tawadhu seorang Pak De. Sisi humanis yang memperlihatkan kemanusiaan dan kebangsaan adalah dua hal pokok yang ingin dimenangkannya.

Konsolidasi pasukan Pak De dengan mengunjungi Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur kemarin, menunjukkan sisi batu karang Pak De.

Ia memberi pesan kepada aktor aktor politik yang menunggangi aksi demo 4 11 kemarin untuk tidak main main lagi. Pak De tidak gentar dan bergeming dengan ancaman berapapun jumlah massa yang hendak merongrong negara.

Pagi hari ini, Pak De juga melakukan konsolidasi pasukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Pesan Presiden Jokowi terang benderang. Bahwa negara siap melawan siapapun yang mencoba memecah belah.

Siangnya, selepas mengunjungi Mako Brimob, Pak De mengunjungi Mako Marinir Jakarta. Pak De diarak dengan gegap gempita prajurit Marinir. Di atas tank tempur pasukan baret ungu, Pak De mengulangi pesan komandonya bahwa kesetiaan prajurit itu pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

Pesan terbuka Pak De ini memberi ultimatum kepada siapa saja yang mencoba melakukan kudeta bersiaplah melawan kekuatan penuh aparat negara.

Jenderal Tito Karnavian dengan sikap sempurna memberi hormat dan janji Hasatya Prabu. Janji kesetiaan prajurit bhayangkara untuk setia pada negara dan pimpinannya.

Pak De telah mengibarkan panji panji kekuatan negara kepada musuh musuh negara bahwa negara tidak takut dengan ancaman aksi demo 25 11 mendatang. Negara siap apapun yang terjadi.

Strategi soft dan hard dalam garis vektor kebijakan Pak De ini kita baca ibarat dokter sedang mendiagnosa penyakit pasiennya. Jika masih bisa dibereskan dengan obat, maka Jokowi memberi obat.

Namun jika penyakit itu sudah menggerogoti tubuh induk, maka tak ada jalan lain selain mengamputasinya. Memotongnya lalu membuangnya jauh jauh agar tidak menginfeksi anggota tubuh lainnya.

Jokowi memainkan strategi bertarung nan ciamik. Ia merangkul siapa yang hendak dirangkul. Sementara Ia membiarkan musuhnya berselancar diatas ombak kencang yang dibuat aktor aktor politik politik itu.

Dengan tenang tanpa koar koar Jokowi terus bersafari melakukan konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan. Merangkul para ulama dan memeriksa pasukan dan kelengkapan senjata.

Bila tiba saatnya, batu karang Jokowi akan memecah ombak dan si pelancar aktor politik itu akan tergulung oleh ombak yang dibuatnya sendiri. Tenggelam dan hanyut tergulung ombak.

Percaya atau tidak, kali ini Pak De sudah pada tahap bersiap mengeluarkan jurus tendangan tanpa bayangan. Tendangan mematikan yang tidak terlihat oleh musuh musuhnya. Tiba tiba saja sang aktor politik penunggang gelap itu tergeletak jatuh lumpuh tak berdaya.

Aihhh… Pak De…nikmat sekali jus terong belanda siang ini… Segerrrr


Salam NKRI Jaya
Sumber : https://seword.com/politik/merangkul-dan-memukul-aktor-politik-ala-pak-de-jokowi/
 1)     Karena rakyat Murba terdiri atas berjenis-jenis golongan, maka hasrat dan kemauan dalam Murba juga berlain-lainan. Makin dekat tiap-tiap golongan itu kepada tujuan perjuangannya, makin susut kegiatannya bertarung. Kalau hasrat ( keinginan/kemauan ) sesuatu golongan itu sudah tercapai dan dipaksa meneruskan perjuangannya maka golongan itu boleh jadi sekali akan membalik melawan bangsanya sendiri dan menerima pertolongan asing.

2)     Pengerahan Murba seluruhnya untuk buat mencapai tingkatan kemerdekaan nasional sampai ketingkat Kolektivisme adalah perkara yang perlu sekali dijalankan. Tetapi harus diadakan segala persiapan buat meneruskan Murba bergerak, sesudah tingkat kemerdekaan nasional tercapai. Pun tidak bisa diabaikan tindakan cepat-cepat terhadap Borjuis nasional dan konconya yang terbuka atau tersembunyi dalam dan luar negara.

3)     Tipu-Muslihat Klas ( Taktik dan Strategi Klas ) Amat sulit dan berseluk-beluk. Ia selalu berubah menurut tempoh dan tempat. Dalam kalangan Murba itu kawan sekarang bisa menjadi musuh dikeesokan harinya. Dalam perjuangan itu tingkat pemogokan ekonomi dihari ini, besok boleh bertukar menjadi pemogokan ekonomi yang mengandung politik. Demonstrasi damai hari ini besok bisa bertukar menjadi demonstrasi yang diperkeras dengan pemogokan. Mogok dan demonstrasi damai bisa berubah menjadi mogok demonstrasi, sabot, gerilya terus menerus sampai kemerdekaan nasional dan social tercapai. Partai Pekerja yang menuju kepada Kolektivisme harus mengetahui sifat tiap-tiap golongan yang berjuang, sifatnya tingkat perjuangan yang sudah dicapai serta tindakan yang mesti diadakan pada tiap-tiap tingkat itu.

4)     Keulungan satu Partai Pimpinan Murba tidalah terletak pada keberanian semata-mata. Keberanian Partai saja yang tidak disertai oleh perhubungan yang rapat dengan golongan Murba dan pengetahuan yang dalam atas jiwanya Murba, adalah salah satu rombongan kecil yang sanggup berkorban, tetapi kalau sudah berkorban tidak akan mendapatkan hasil yang sepatutnya dan secukupnya. Mereka karena terburu oleh nafsunya sendiri saja tiada disertai oleh nafsunya Murba, boleh jadi mudah dihancurkan oleh musuh. Partai Murba yang tulen, Jatuh dan Berdiri dalam dan dengan Murba. Akan bergerak serentak daan serempak dengan Murba dan di dalam Murba (Pekerja).

5)     Memimpin Tentara Perang membutuhkan satu kader opsir serta pengetahuan terkhusus tentang siasat perang. Lagipula pengetahuan teristimewa tentang pimpinan, latihan dan persenjataan sesuatu tentara perang.      

Memimpin Murba membutuhkan satu kader pemimpin ialah Partai dan pengetahuan terkhusus tentang siasat Revolusi yakni siasat Klas. Lagipula pengetahuan istimewa  tentangan Pimpinan, Latihan dan Persenjataan Murba.

Menaklukan dan merebut satu negara dengan memakai Tentara perang sebagai alat perkakas, berlainan sekali sifatnya dengan menaklukan dan merebut kekuatan politik dengan memakai Murba sebagai alat perkakas. Pada sesuatu peperangan, tehniknya yang memberi keputusan terakhir, tetapi pada suatu Revolusi baik nasional maupun social jiwa Murba-lah ( Mass-Phsycology  ) yang memberi putusan terakhir. Buat mempelajari jiwa Murba itu Ilmu Materialisme dan Dialektika-lah yang memberi pertolongan.

 6)     Dalam keadaan persenjataan Tentara Republik Indonesia seperti sekarang yang dalam keadaan serba kurang itu, maka senjata kita harus dipusatkan pada: senjata Diplomasi terhadap luar negeri dan pergerakan Murba didalam negara. Perjuangan senjata ialah sekedar untuk memperkuat  perjuangan ekonomi-politik dan diplomasi. Semboyan kita: 75 % senjata batin dan 25 % senjata lahir.

7)     Kecerdikan dan ketetapan hati ialah perkara yang terpenting buat pimpinan Murba. “Persatuan dan Disiplin adalah kunci kekuatan Murba”.