Select Menu

BEASISWA

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

Pembalap Dani Pedrosa, memimpin di depan pembalap lainnya dalam permulaan MotoGP Malaysia yang berkabut di Sirkuit Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015. Pedrosa berhasil mempertahankan keunggulan setelah meraih pole position dalam sesi kualifikasi kemarin. AP/Lai Seng Sin

Jakarta – Balapan MotoGP 2017 akan mulai berlangsung pada 26 Maret 2017. Berikut ini daftar susunan tim dan pembalapnya serta jadwal lomba selama semusim.

Susunan Pembalap

Tim Pabrikan

Repsol Honda 
Marc Marquez (motor RC213V) 
Dani Pedrosa (RC213V) 

Movistar Yamaha 
Valentino Rossi (YZR-M1) 
Maverick Vinales (YZR-M1) 

Ducati Team 
Jorge Lorenzo (Desmosedici GP17) 
Andrea Dovizioso (Desmosedici GP17) 

Suzuki 
Andrea Iannone (GSX-RR) 
Alex Rins (GSX-RR)—rookie

KTM 
Bradley Smith (RC16) 
Pol Espargaro (RC16) 

Aprilia Gresini 
Sam Lowes (RS-GP)—rookie
Aleix Espargaro (RS-GP) 

Tim Satelit:

LCR Honda 
Cal Crutchlow (RC213V) 

Marc VDS Honda 
Jack Miller (RC213V) 
Tito Rabat (RC213V) 

Monster Yamaha Tech 3 
Jonas Folger (YZR-M1)—rookie
Johann Zarco (YZR-M1)—rookie

Avintia Ducati 
Hector Barbera (Desmosedici GP16) 
Loris Baz (Desmosedici GP15) 

Pramac Ducati 
Danilo Petrucci (Desmosedici GP17) 
Scott Redding (Desmosedici GP16) 

Aspar Ducati 
Alvaro Bautista (Desmosedici GP16) 
Karel Abraham (Desmosedici GP15) 

Tes Pramusim

Sepang: 30 Januari–1 Februari 
Phillip Island: 15–17 Februari 
Losail: 10–12 Maret. 

Kalender Lomba

Seri 1: 26 Maret: Qatar, Doha/Losail (malam)
Seri 2: 9 April: Argentina, Termas de Rio Hondo 
Seri 3: 23 April: Americas, COTA 
Seri 4: 7 Mei: Spanyol, Jerez de la Frontera 
Seri 5: 21 Mei: Prancis, France Le Mans 
Seri 6: 4 Juni: Italia, Mugello 
Seri 7: 11 Juni: Catalunya 
Seri 8: 25 Juni: Belanda, Assen 
Seri 9: 2 Juli: Jerman, Sachsenring 
Seri 10: 6 Agustus: Cek, Brno 
Seri 11: 13 Agustus: Austria, Red Bull Ring 
Seri 12: 27 Agustus: Inggris, Silverstone 
Seri 13: 10 September: San Marino & Riviera di Rimini, Misano 
Seri 14: 24 September: Aragon, MotorLand Aragon 
Seri 15: 15 Oktober: Jepang, Motegi 
Seri 16: 22 Oktober: Australia, Phillip Island 
Seri 17: 29 Oktober: Malaysia, Sepang 
Seri 18: 12 November: Valencia, Ricardo Tormo-Valencia 

Presiden Joko Widodo akan memberikan apresiasi berupa bonus apabila tim nasional Indonesia menjuarai Piala AFF 2016. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan hal tersebut.

Indonesia selangkah lagi untuk menjadi juara setelah mengalahkan Thailand 2-1 pada laga final leg pertama di Stadion Pakansari, Bogor.

Selanjutnya, pada leg kedua, Indonesia akan bertandang ke Stadion Rajamangala di Bangkok pada Sabtu (17/12/2016). Namun, Pramono enggan mengungkapkan bonus apa yang akan diberikan.

"Ya, nanti secara langsung biar Bapak Presiden yang menyampaikan," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Pramono menegaskan, bonus hanya diberikan apabila timnas meraih juara, bukan runner-up. Dengan begitu, Tim Garuda harus berjuang untuk meraih kemenangan saat melawan Thailand.

"Syaratnya menang, masa kalah," kata dia.

Pramono mengaku optimistis Indonesia bisa meraih gelar juara pada Piala AFF kali ini. Sebab, Indonesia sudah mempunyai modal dengan mengalahkan Vietnam 2-1 pada leg pertama.

"Kita mengharapkan setelah lima kali masuk final AFF (dan selalu kalah), ini menjadi final yang memberikan kebahagiaan bagi kita semua," ucap Pramono.

Pramono menambahkan, Presiden akan menyaksikan pertandingan final Piala AFF leg kedua dari Jakarta.

Meski demikian, Jokowi sudah mengutus sejumlah jajarannya, mulai dari Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, hingga Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk hadir langsung di Stadion Rajamangala, Bangkok. (Ihsanuddin)

Sumber: http://bola.kompas.com/read/2016/12/16/20260018/janji.jokowi.jika.indonesia.juara.piala.aff.2016

Festival Danau Toba menjadi nama baru bagi Pesta Danau Toba yang terakhir digelar Desember tahun lalu. Untuk tahun 2013, Festival Danau Toba yang pertama digelar lebih semarak dan melibatkan 11 kabupaten/kota yang terdapat di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Festival itu juga akan melibatkan musisi dan atlet dari sejumlah negara.
Festival Danau Toba (FDT) tahun ini akan digelar pada 8-14 September. ”Kami menyepakati, festival akan digelar setiap tahun pada minggu kedua bulan September. Masalah sebelumnya dengan Pesta Danau Toba adalah waktunya yang tak menentu sehingga belum bisa menjadi agenda rutin wisata,” kata Bupati Samosir, Mangindar Simbolon saat berkunjung ke Redaksi Kompas di Jakarta, Senin (5/8/2013).
Samosir adalah pulau di tengah Danau Toba. Mangindar datang bersama sejumlah anggota Panitia FDT 2013 yang terdiri dari wakil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pemerintah daerah serta pencinta tradisi Toba. Mereka diterima oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Berman Lubis menambahkan, FDT menjadi satu rangkaian dengan kegiatan wisata yang digelar daerah lain. Seperti tahun ini, FDT menjadi rangkaian dari Sail Komodo yang sudah mulai berjalan. Puncak Sail Komodo akan digelar mulai 14 September setelah festival di Danau Toba berakhir.
FDT 2013 diisi kegiatan seni budaya, tradisi, dan olahraga. Untuk bidang olahraga, digelar lomba perahu naga dengan peserta dari Malaysia, Thailand, Singapura, dan Indonesia serta lomba renang di Danau Toba dan mengelilingi Pulau Samosir sepanjang 187 kilometer. Renang mengelilingi pulau itu akan jadi yang pertama di Indonesia serta untuk memecahkan rekor dunia.
Untuk seni budaya, ujar musisi Rizaldi Siagian, akan ditampilkan beragam kesenian dari 11 daerah di sekitar Danau Toba di panggung yang disebut Heritage.
Alat musik perkusi khas Batak/Toba, gondang, juga akan dimuliakan dengan disandingkan beragam alat musik sejenis dari sejumlah negara dan daerah. Musisi dari Amerika Serikat, Afrika Barat, Myanmar, Jepang, dan Bali sudah bersedia tampil di FDT 2013. FDT pun diharapkan kian semarak.
Tiga pahlawan lingkungan di Sumatera Utara (Sumut) mengembalikan berbagai penghargaan yang mereka peroleh sebagai bentruk protes kerusakan lingkungan di Danau Toba. Termasuk yang dikembalikan itu dua penghargaan Kalpataru dari Presiden RI.

Mereka yang mengembalikan penghargaan itu, masing-masing Marandus Sirait, Hasoloan Manik, dan Wimar Simanjorang. Pengembalian dilakukan dalam bentuk aksi bersama yang dilakukan di Taman Beringin, Jalan Sudirman, Medan, Jumat (2/8/2013).

Penghargaan yang dikembalikan itu antara lain dua Kalpataru, yang diperoleh Marandus Sirait untuk kategori Perintis Lingkungan pada tahun 2005 dan yang diperoleh Hasoloan Manik selaku Ketua Lembaga Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (Pilihi) dalam kategori penyelamat lingkungan pada tahun 2010.

Sementara Wilmar E Simanjorang mengembalikan Danau Toba Award yang diterimanya pada tahun 2011 dari Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dalam selaku Ketua Badan Pelaksana Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba.
Selain itu ada berbagai piagam dan penghargaan lain yang dikembalikan ketiganya, termasuk penghargaan Wana Lestari yang diterima Simanjorang dari Menteri Lingkungan Hidup Zulkifli Hasan pada tahun 2011.

Marandus Sirait menyatakan pemulangan pernghargaan ini merupakan bentuk keprihatinan mereka karena tidak adanya upaya pemerintah mengatasi kerusakan lingkungan di sekitar Danau Toba. Hutan yang dirusak semakin lebar, dan sehingga mengancam kelestarian danau itu dan mengancam keberadaan masyarakat di sekitarnya.

"Kerusakan itu terus terjadi sampai saat ini, dan pemerintah tidak melakukan apapun untuk mengatasinya," kata Sirait.

Semua penghargaan itu akan dikembalikan kepada pemberinya masing-masing. Penghargaan dari Gubernur Sumut dikembalikan hari ini juga ke Kantor Gubernur, sementara penghargaan dari Menteri dan Presiden akan diantarkan langsung ke Jakarta.

"Jika pemerintah tetap tidak berbuat apa-apa, maka 13 penerima Kalpataru asal Sumut, juga berencana mengembalikan penghargaan itu kepada pemerintah," kata Sirait.

sumber: http://news.detik.com/read/2013/08/02/112643/2322444/10/protes-kerusakan-danau-toba-3-pahlawan-lingkungan-kembalikan-kalpataru
Perancang busana Merdi Sihombing kembali mengingatkan bahwa Indonesia kaya akan budaya. Selain batik, Merdi akan memamerkan kain tradisional yang kini menjadi kebanggaan Tanah Air, seperti tenun, songket, ulos dan lainnya.
Hal itu dituangkannya lewat sebuah karya atas nama leluhur “Travel in Cloth, Partonun Ulos” yang digelar di Galeri Nasional Jakarta, mulai 19 Juli-16 Agustus 2013.
Pameran ini menampilkan revitalisasi 40 kain ulos dengan ciri khas, filosofi dan nilai tradisi yang terjaga dengan pewarnaan alam alami.
Merdi membaginya lewat kain tekstil untuk fashion dan tekstil modern yang di-printing dan disesuaikan konsep aslinya melalui modifikasi motif-motif tua dan tradisional.
Ia ingin menunjukkan keanekaragaman Batak lewat kain tenun. Selain kain, ada seni patung seperti Sigale-gale, ukiran, parsanggul nan ganjang (sanggul nan tinggi), dan lainnya yang sudah hampir punah dan sulit ditemukan.
“Ini pameran ulos episode pertama saya sebagai Batak yang berkolaborasi dengan seniman. Kenapa hampir punah, karena ada tanggapan sebagian orang yang menganggap benda-benda kuno mengandung pemujaan setan dan harus dimusnahkan. Padahal sebenarnya tidak. Ini merupakan seni budaya warisan leluhur yang seharusnya dijaga kelestariannya,” ungkap Merdi.
Ia berharap lewat pameran tersebut dapat membawa Indonesia ke kancah yang lebih luas lagi. Apalagi Merdi tergolong dasainer yang suka menabrak-nabrakan rambu agar menghasilkan karya unik dengan mengangkat komunitas industri kreatif.
Ulos yang dikenakan masyarakat Batak termasuk yang kurang dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu, jebolan Seni Rupa jurusan Kriya Tekstil IKJ ini menggunakan pendekatan lain mengenalkan ulos.

Filosofi
Sadar ulos harus dapat memenuhi selera masyarakat tanpa meninggalkan filosofi, Merdi mengolah ulos ke dalam warna-warna baru, dan benang yang lebih lembut.
Beragam ulos di Sumatra Utara, seolah dikembalikan Merdi dengan gaya masa kini tanpa meninggalkan filosofi dan ciri khasnya. Merdi mengolah ulos ke dalam warna-warna baru berbahan pewarna alam.
Modifikasi komposisi motif ulos Merdi menjadi lebih menarik dengan pengganti manik alam, seperti penggunaan kristal Swarovski ataupun mutiara.
“Karya-karya kita bisa diperhitungkan dengan membuat suatu produk yang dilirik dunia yang dibungkus dengan kreativitas. Alam dijaga dengan eko produknya. Produk ini yang perlu dipertahankan. Saya terpacu melakukan sebuah riset. Kerja dengan para komunitas ini yang harus dipertahankan pemerintah,” tutup Merdi. [H-15]

sumber: http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/127056-merdi-sihombing-pamerkan-tenun-ulos.html
Penenun tradisional ulos Batak di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara mengharapkan bantuan pemerintah untukmengembangkan usaha dan memasarkan hasil tenunan mereka.
"Belum pernah ada bantuan dari pemerintah, selama ini kami bekerja secara mandiri," ungkap Rita Simbolon, 29, warga Kelurahan Pondok SayurKecamatan Siantar Martoba, di tempat tenunan yang berukuran 3x4 meter di depan rumahnya, Minggu (21/7).

Begitu pun pemilik tenunan yang memulai usahanya tahun 2005 ini mengaku hati-hati jika ada orang yang menawarkan bantuan modal karena pernah dikunjungi tetapi tidak pernah datang lagi. "Entah untuk apa di foto-foto dan ditanyai usahaku," tutur Rita.

Rita yang sewaktu gadis bekerja sebagai penenun ini mengaku membuka usaha untuk membantu nafkah keluarga sambil mengisi waktu luang mengurusi rumahtangga tanpa kepikiran telah melestarikan budaya daerah.

Dalam sehari kerja, mulai pukul 07.00 WIB sampai 18.00 WIB, usaha Rita menghasilkan enam helai ulos yang dipasarkan ke Parluasan, Pasar DwikoraPematangsiantar dengan harga Rp30 ribu per helai dan pekerja mendapat Rp10 ribu per helai.

Sering juga masyarakat langsung datang ke tempat saya untuk memesan ulos. Biasanya orang perantau yang ingin bawa oleh-oleh. "Di ulos itu minta pakaitulisan sesuai pesanan," kata Rita yang berharap pemerintah kota memperhatikan keberadaan penenun ulos yang belum terdata. (Ant)



sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/07/21/6/169791/Penenun-Ulos-Batak-Harapkan-Perhatian-Pemerintah, 21 Juli 2013
Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Wanita nyentrik yang didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini tidak lulus SMA, alias cuma berijazah SMP.

Bukan tanpa sebab Susi cuma berijazah SMP. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi memulai bisnisnya. Pada 1996 dia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".

Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.

Walaupun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 

Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.

Setelah ditunjuk jadi menteri, Susi khawatir tidak bisa lagi teriak seperti saat masih menjadi pengusaha.

"Satu hal saya khawatirkan, kalau saya jadi menteri, saya tak bisa teriak-teriak ke menteri lainnya. Now, I do not anymore," kata Susi saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10).

Dia memang tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud. Namun bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menguntungkan pengusaha. Dengan posisi dia saat ini, Susi menyadari tidak lagi bisa melakukan hal tersebut.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Jakarta - Setelah Jepang dan Korea Selatan, kini gliran Korea Utara (Korut) yang mengirimkan wakilnya untuk bertemu dengan Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi). Korut mengirimkan Menteri Luar Negeri Ri So Yong untuk menyampaikan pesan langsung dari Presiden Korut Kim Jong Un. Apa pesannya?

Jokowi mengatakan, dirinya mendapat ucapan selamat dari pimpinan tertingi Korut Kim Jong Un atas terpilihnya dia sebagai Presiden RI 2014-2019. "Menlu Korea Utara Mr Ri So Yong menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya saya. Itu pesan langsung dari pimpinan tertinggi di sana," kata Jokowi usai bertemu Ri So Yong di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).

Selain ucapan selamat, Jokowi juga diundang langsung ke Korea Utara pasca dirinya dilantik menjadi Presiden RI. Jokowi pun menjawab dengan diplomatis.

"Setelah pelantikan, beliau mengundang kita untuk ke Korea Utara. Saya mesti jawab, dengan senang hati nanti akan kami atur," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, selain menyampaikan ucapan selamat dan undangan ke Korut, keduanya juga sempat membahas masalah hubungan antar dua negara.

"Tadi hanya mengucapkan selamat dan ingin nanti hubungan ke depan antara Indonesia dan Korea Utara diperkuat, terutama di bidang ekonomi, kebudayaan dan olahraga," kata Jokowi.