Select Menu

BEASISWA

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

BEASISWA

BEASISWA

Pelayan Rakyat

» » Jokowi Kaget Harga Semen Rp 2,5 Juta, Masukan Delapan Bupati


Unknown 06.05 0

Jakarta - Jokowi, presiden terpilih, mengadakan pertemuan tertutup dengan delapan bupati di Jakarta. Apa yang mereka bicarakan?
"Tadi bertemu delapan Bupati, makan-makan. Mereka ingin beri masukan berkaitan masalah di daerah. Beliau-beliau tidak mau ada media, kalau saya sih terbuka saja," kata Jokowi, di Balai Kota, seusai bertemu dengan delapan bupati di suatu tempat, pada Selasa (12/8/2014).
Menurut Jokowi, pada pertemuan itu, para bupati memberi masukan tentang pengembangan kearifan lokal di daerah masing-masing. Mulai dari hasil pertanian atau perkebunan. Termasuk memaparkan masalah kesehatan.
Dalam pertemuan itu, kata Jokowi, para bupati menyatakan membutuhkan infrastruktur untuk menujang pembangunan di wilayah masing-masing. Salah satu infrastruktur yang dibutuhkan adalah tol laut.
"Supaya lebih banyak lagi dialog-dialog antara presiden dengan kepala daerah secara rutin, dialog dua arah. Terus, mendukung tol laut. Karena ada yang mengeluh harga semen Rp 2,5 juta. Kaget," kata Jokowi.
Masukan dari Bupati ini, tentu saja sangat diperlukan. Sehingga bisa segera mencari jalan keluar untuk mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Saya kira masukan-masukan seperti itu yang membuka fakta banyak masalah yang harus diselesaikan," kata Jokowi.
Tol laut yang digagas Jokowi adalah menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dengan kapal besar yang membawa berbagai barang kebutuhan masyarakat. Tujuannya, tentu distribusi barang semakin merata, sehingga tidak ada harga yang melenting karena barang langka. Tentu perlu dibangun pelabuhan-pelabuhan laut dalam atau deep sea port guna berlabuh bagi kapal besar tersebut.
"Tol laut itu bukan jalan, artinya ada deep sea port. Ada pelabuhan dalam di Sumatera, di Jawa, di Kalimantan, di Sulawesi, dan di Papua. Kemudian ada kapal besar yang setiap hari mondar-mandir, sehingga harga di semua pulau ini sama," kata Jokowi.
Gagasan itu lahir karena keprihatinan Jokowi yang melihat tidak meratanya pembangunan antar pulau, yang berimplikasi pada pendistribusian barang menjadi terganggu.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply