Max: SBY tersinggung disebut ngrecokin pemerintahan Jokowi
Unknown
02.43
0
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai wajar kubu Jokowi - JK merayu anggota koalisi Merah Putih untuk mendukung pemerintahannya. Sebab, Jokowi butuh minimal 50 persen plus satu kursi di parlemen untuk memastikan pemerintahannya berjalan baik.
Namun Max menegaskan, Demokrat tetap berada di luar pemerintahan. Karena tidak adanya hubungan yang baik antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, kata dia, SBY sudah terlanjur tersinggung dengan surat kaleng yang melarang Demokrat untuk mencampuri pemerintahan Jokowi .
"Belum apa-apa, Pak SBY sudah dapat surat kaleng, Pak SBY jangan ngrecokin Jokowi . Beliau tersinggung, maka muncul Twitter itu, Demokrat tidak haus kekuasaan," kata Max di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8).
Max merasa sangat yakin bahwa partainya tidak akan mendukung Jokowi . Sebab dalam rapimnas tidak ada klausul bakal ke Jokowi-JK, yang ada hanya netral atau 22 persen kader ingin dukung Prabowo - Hatta.
"22 Persen pilih Prabowo-Hatta, 0 persen ke Jokowi , jadi enggak usah ditanya lagi ke mana Demokrat, jadi jangan sampai loncat-loncat karena kepentingan pribadi, jadi tidak perlu," tegasnya.
Terkait dengan kabar Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan menjadi 'mak comblang' hubungan dengan PDIP , Max menambahkan, Syarief hanya kader, bukan mewakili institusi partai.
"Itu komunikasi politik, Syarief itu kader, siapapun yang ingin komunikasi silakan saja, tapi tidak melupakan kerja sama politik itu ditentukan Pak SBY . Sekali jalan tetap itu, konsisten (penyeimbang)," pungkasnya.
Namun Max menegaskan, Demokrat tetap berada di luar pemerintahan. Karena tidak adanya hubungan yang baik antara Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, kata dia, SBY sudah terlanjur tersinggung dengan surat kaleng yang melarang Demokrat untuk mencampuri pemerintahan Jokowi .
"Belum apa-apa, Pak SBY sudah dapat surat kaleng, Pak SBY jangan ngrecokin Jokowi . Beliau tersinggung, maka muncul Twitter itu, Demokrat tidak haus kekuasaan," kata Max di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8).
Max merasa sangat yakin bahwa partainya tidak akan mendukung Jokowi . Sebab dalam rapimnas tidak ada klausul bakal ke Jokowi-JK, yang ada hanya netral atau 22 persen kader ingin dukung Prabowo - Hatta.
"22 Persen pilih Prabowo-Hatta, 0 persen ke Jokowi , jadi enggak usah ditanya lagi ke mana Demokrat, jadi jangan sampai loncat-loncat karena kepentingan pribadi, jadi tidak perlu," tegasnya.
Terkait dengan kabar Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan menjadi 'mak comblang' hubungan dengan PDIP , Max menambahkan, Syarief hanya kader, bukan mewakili institusi partai.
"Itu komunikasi politik, Syarief itu kader, siapapun yang ingin komunikasi silakan saja, tapi tidak melupakan kerja sama politik itu ditentukan Pak SBY . Sekali jalan tetap itu, konsisten (penyeimbang)," pungkasnya.
Tidak ada komentar